Miris. Sedih plus kangen Rasul. Kalo lihat kondisi umat terbaik, umat Rasulullah saw saat ini. Terlebih ngeliat kondisi generasi mudanya yang jauh dari tuntunan yang diemban oleh Rasul. Entah mau nyebutin darimana permasalahan yang menerpa generasi akhir zaman ini. Maaf, bukan maksud hopeless tapi justru kita harusnya segera sadar dan bangkit kembali menjadi generasi cemerlang seperti yang pernah terukir dalam sejarah kegemilangan Islam. 92 tahun hidup tanpa Khilafah bikin kondisi generasi muslim makin lemah iman, lemah berfikir… Akhirnya mereka lebih memilih hidup dengan aturan manusia (sekuler-liberal). So, wajar rasanya jika Our Beloved Rasul Muhammad SAW mencemaskan keadaan umatnya kelak sepeninggal Beliau. Menjelang wafatnya, Nabi SAW bertanya kepada Jibril dengan suara amat lirih “Jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi ternyata itu tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”. “Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Memang, surga itu hak yang disediakan Allah bagi orang-orang yang beriman saja, dan diharamkan atas orang-orang kafir selamanya. Firman Allah SWT “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran :133). So, Clear ya… Surga itu untuk yang bertakwa yaitu yang menerima konsekuensi dari keimanannya dengan melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT. So, gimana dengan kaum muslim saat ini khususnya generasi mudanya?
Islam inside, Liberal Outside?
Murid SD Sudah Terkontaminasi Perilaku Seks Bebas Remaja (tribunnews.com). Remaja Pelaku Seks Bebas Meningkat (bkkbn.go.id). Hampir 100% Remaja Indonesia Pernah Akses Film Porno (okezone.com). 2,3 Juta Kasus Aborsi Per Tahun, 30 Persen oleh Remaja (kompas.com). Astaghfirullah, Banyak Remaja SMP menjadi Gay Gara-Gara Sosmed (kabar9.org). Penderita HIV/AIDS dari Kalangan Penyuka Sesama Jenis Meningkat (sindonews.com). Dalam setahun, 976 pelajar Yogyakarta hamil di luar nikah (merdeka.com). WOW, 200 Remaja Ajukan Dispensasi Nikah Muda, Karena Hamil Duluan (tribunnews.com).
Bagaikan fenomena gunung es, fakta menyeramkan di atas baru yang keliatan aja lho friends. Itu artinya masih banyak fakta kebobrokan mental dan moral dari para remaja di negeri yang katanya menjunjung moralitas dan senantiasa membanggakan adat ketimurannya ini. Kalo faktanya kaya gini apa mungkin masih bisa mengelak untuk bilang kalo negeri ini sebenarnya lebih menganut ideologi sekuler-liberal? Sungguh sayang seribu sayang generasi ini tergadaikan atas nama modernitas. Semua yang dari barat kepalang jadi syarat kekinian. Pendidikan agama yang diberikan di rumah dan sekolah rasa-rasanya masih kurang mampu membendung derasnya arus liberalisme yang menerjang para remaja. Karna apa? Ya, karna faktor X-ternal yang ternyata lebih mendominasi pembentukan karakter remaja kita, yaitu lingkungan pertemanan dan pergaulan baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Terlebih sebagian besar remaja adalah pengguna aktif smartphone yang bikin mudah promosi dan provokasi ide and budaya barat. So, bebas banget dia masuk kedalam diri remaja tanpa perlu mengetuk pintu. Be smart with your smartphone, teens!!
Tagline atau jawaban slengean dari para remaja free thinker. Gaul bebas? Sudah lumrah. Seks bebas? Sudah biasa. Hamil? Ohh.. banyak kok remaja berseragam yang hamil diluar nikah. Aborsi? Belum siap jadi orang tua ah, lagian masih mau nikmatin masa muda. Akhirnya nikah? Terpaksa, daripada orang tua malu. Kan belum cukup umur untuk nikah? Emang boleh? Tenang bisa ajukan dispensasi nikah. Hedeh… remaja oh remaja, jawab kok ngasal gitu.
Oiya, ngomong-ngomong dispensasi nikah mungkin diantara temen-temen ada yang belum tahu apa itu dispensasi nikah. Karna biasanya pelajar dispennya cuma buat izin ngga ikut kegiatan sekolah yak. Hemm.. singkatnya dispensasi nikah itu permohonan untuk perkawinan yang calon mempelai laki-laki atau perempuannya masih dibawah umur dan belum diperbolehkan untuk menikah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini, berdasarkan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, batas usia nikah bagi perempuan ialah 16 tahun dan pria 19 tahun. Tapiiii… gencarnya “iklan” pergaulan yang bebas bablas, dan begitu bertubi-tubinya remaja diprovokasi oleh media sosial yang mempromosikan life stylesesat ala barat, akhirnya banyak remaja jatuh ke kubangan seks bebas. Bahkan seperti fakta yang disebutkan di atas aktifitas seks bebas sudah sampe ke bocah SD. Astaghfirulloh, ngga habis pikir. Itulah target yang emang diinginkan oleh barat, generasi muslim menjadi lemah dan rusak. Na’udzubillah.
Belum selesai sampai disitu, remaja belia yang hamil diluar nikah banyak yang akhirnya mengajukan dispensasi nikah dengan berbagai alasan. BIsa dibilang married by accident alias nikah karna “kecelakaan”. Humas PA Sleman, Marwoto, Jumat (4/3/2016) mengatakan dari pengamatan pihaknya terdapat peningkatan tren pernikahan selama tiga tahun terakhir. Bahkan muncul kecenderungan usia pemohonnya semakin muda. “Jika dulu didominasi oleh siswa-siswi SMA, sekarang beralih pada anak-anak yang lebih muda (SMP) Saya sendiri kurang memahami kenapa bisa begitu”, katanya (pikiran-rakyat.com). Kacau ini sih, gimana nasib generasi yang terlahir dari mereka yang ngga bisa berfikir benar dan menentukan mana benar- salah.
Ironis. Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencanangkan program Generasi Berencana (GenRe) bagi remaja dengan mengkampanyekan “ogah kawin muda”. Dan kalo pun nikah harus di usia yang cukup matang yaitu usia perempuan menikah minimal 20 tahun dan pria 25 tahun. Namun, di sisi lain Pemerintah melalui Menteri Agama membuat peraturan dispensasi nikah yang memfasilitasi remaja yang mau menikah meski usianya dibawah usia yang sudah ditentukan pemerintah. Hemm.. mungkin maksud hati pemerintah dengan adanya dispensasi nikah agar para remaja terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh syari’at. Tapi, karna pemerintah sepertinya belum sanggup menghalau rusaknya ide dan budaya barat meringsek masuk ke negeri ini, walhasil banyak remaja yang memutuskan untuk nikah dini justru karna sudah hamil duluan. Huft… mungkin pikir mereka ini yang dinamakan bebas yang bertanggung jawab, jadi kalo pacar hamil ya tinggal nikah aja. Apalagi bagi pasangan muda-mudi yang sudah terasuki hawa nafsu syaithon hingga akal sehatnya tidak lagi digunakan, sengaja menghamili pacarnya biar orang tuanya terpaksa menikahkan keduanya. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Direktur Perencanaan Pengendalian Kependudukan BKKBN Chamnah Wahyuni baru-baru ini. “Dari informasi yang saya peroleh, banyak remaja yang mengungkapkan daripada hubungan mereka tidak disetujui orang tua, mereka ada yang melakukan seks di luar nikah dan hamil. Sehingga ketika dinikahkan sudah hamil dulu" (republika.co.id). Inilah akibatnya kalo Agama Islam yang dianut hanya sebatas formalitas diatas kertas, bahkan aturan Allah diabaikan tak dijadikan penuntun hidup. Dan ini pulalah, hasil yang diberikan oleh ide dan sistem sekuler-liberal. Hadoohh… sadar.. sadar.. tobaat..
Remaja SMART : BaPer dengan Ngaji dan Dakwah
Buat kamu!! Iya.. Kamu yang BaPer!! What?? Iya.. Kamu Bawa Perubahan. Bangun, sadarlah dari tidurmu lalu bawa perubahan sampaikan juga kepada sahabat-sahabat remaja bahwa Liberalisme itu monster jahat yang akan “membunuh” akalmu, melemahkan jiwamu, merusak akhlakmu, mengeraskan hatimu, menghancurkan hidupmu, menyuramkan masa depanmu, dan pasti menyengsarakan akhiratmu. Ingat!!! Kemasan manis dari propagandanya hanya menutupi kebusukan niat dan tujuan monster liberalisme ini. Hanya dengan satu kata “Gaul” saja remaja terhipnotis mengikuti segala yang dari barat. Pacaran biar dibilang gaul. Ngga nutup aurat nanti dibilang ngga gaul ah. Nurut dan patuh sama orang tua dibilang anak mami-lah, cupu-lah, ngga bisa bergaul ama temen-temen. Tekun ibadah ntar dibilang sok alim, buat yang cowok rajin ke masjid nanti dibilang fanatik gaulnya dimesjid doang, tekun belajar ntar disebut kerajinan banget sih, bergaul dong.
Friends, sekali lagi Rasul Muhammad SAW tercinta mengingatkan kita untuk berpegang teguh pada ajaran (Islam) yang dibawa Rasul SAW betapapun sulit dan beratnya terlebih di kondisi sekarang. Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidz). Berat tentu, sakit memang, sulit pasti. Menjadi remaja yang harus tetap ta’at di tengah kondisi budaya barat (liberalisme) yang sesat. Dan kita harus bertahan untuk tetep berada di jalur yang bener (Islam) di tengah pergaulan sekuler. But don’t worry, Allah SWT ngga begitu aja biarin kita sendiri karna Allah senantiasa bersama orang yang bersabar dalam ketaatan. Memanglah jalan menuju surga Allah mungkin dipenuhi dengan hal-hal yang ngga enak, ngga disukai oleh hawa nafsu manusia dan sebaliknya jalan menuju neraka banyak dipenuhi oleh hal-hal yang justru disenangi oleh hawa nafsu manusia. Di sini syaithon menggoda manusia untuk ngga ta’at sama Allah. Allah SWT sudah ingatkan kita dalam QS. Fathir :5 “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”.
0 komentar:
Posting Komentar