Guys...kamu suka
dong dengan dunia fotografi...?? Segala sesuatu yang terlihat biasa, dengan
teknik fotografi bisa menghasilkan gambar yang menarik... Contoh binatang imut
ini menjadi menarik ketika kamu mengambilnya dari sudut dan teknik fotografi
yang tepat menghasilkan ‘ulat bulu’ ini menjadi binatang yang sangat indah
dipandang mata... Padahal kalo kamu dekat dengan binatang imut
ini kamu langsung ngacir ketakutan....secara kamu pasti takut dong kalo tersentuh
binatang ini, kulit kamu akan gatal-gatal... dan kata nenek kita dulu untuk
menghilangkan gatalnya harus dengan menyapukan rambut kita ke kulit yang gatal
ini...hihihi.... Percaya ga’ sih guys..
Sobat muda.... kamu
yang hobi fotografi, pasti tau dong berbagai type kamera, mulai dari harga yang
murah ampe yang harganya jutaan... kalo mau modal hemat, cukup pake kamera
smartphone aja deh.. multifungsi.... hemat atau g punya modal yach..
Tapi kamu tau g sih siapa sebenarnya yang
menemukan teknologi kamera?? Pasti kamu ngiranya dari Barat yaah...secara
kamera canggih saat ini banyak keluaran dari negara tetangga sono.... Salah
banget kalo kamu ngiranya ini ada hasil karya teknologi Barat guys....
Yuuuk kita cermati
siapa penemu pertama kamera... yang kalau kita lihat saat ini, kamera udah
canggih banget, tidak seperti jaman nenek kita yah... hasil foto hanya hitam
putih.. xixixixi.... eh kok bawa nenek lagi yah..
Let’s check it!!!
Islam sering kali
diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga
dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan
ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi
bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.
Sejarah telah membuktikan
betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang
sangat hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan,
kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat
diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat
menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat
dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi dia
juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan
sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Haitham atau nama
sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.
Namanya adalah Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa
Arab: ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dikenal
dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah
seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai
cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Roger Bacon,
dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop juga kamera obscura.
Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen.
Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi.
Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai
pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan
pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan
Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan
perhatian pada penulisan.
Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seorang yang amat mahir dalam bidang sains, falak, matematik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.
0 komentar:
Posting Komentar