Oleh: Gemah Arfiyah
Transformatif? Apaan tuh? Hehe...tenang sob...ini bukan tulisan tentang
kuliner atau fotografi. Ini tulisan tentang aku, kamu dan kita. Kamu...iya...kamu...ini
tentang remaja.
Transformasi artinya perubahan. Maksudnya disini adalah orang-orang yang
diharapkan membawa perubahan di tengah2 masyarakat. Tak dipungkiri, sebagai
remaja yang tengah aktif-aktifnya mencari jati diri, terkadang kita asik
mencoba-coba segala jenis aktivitas, dari yang biasa-biasa sampai yang ekstrim.
Dari cuma belajar sampai tawuran dan narkoba. Waduh, sampai kita semua lupa
dengan kodrat kita. Kodrat bahwa kita diciptakan tidak dengan sia-sia, bahwa
kita diciptakan sebagai makhluk sempurna nan istimewa. Banyak remaja-remaja
muslim di luar sana yang justru tampak biasa-biasa saja, hidupnya disia-siakan
dengan pesta hura-hura, bergelimang kemalasan, bahkan cenderung menjerumuskan
diri dalam dunia alay. Nah, kamu engga mau kan jadi remaja seperti itu...so,
kamu harus jadi jadi remaja muslim terdepan dalam perubahan, tentu saja
perubahan ke arah yang lebih baik, biar hidup kita lebih terarah, punya visi,
misi dan tujuan. Keren kan...
Gimana caranya jadi remaja muslim yang bisa membawa perubahan? Ini dia
trik-trik nya.
Pertama. Bekali diri dengan ilmu keislaman yang mumpuni. Hey, islam
diturunkan Allah dengan paripurna. Tidak ada satupun masalah yang tidak bisa
dipecahkan dengan islam. Yang ada adalah, karena saking luasnya ilmu-ilmu
Islam, malah kita-nya yang belum menguasai ilmu-ilmu tersebut. Maka dari itu,
sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai masa perburuan ilmu-ilmu
keislaman. Kamu bisa memulainya dengan bergabung dalam kajian-kajian islam.
Kalau remaja saja sudah giat mengkaji islam...bayangkan 10 atau 20 tahun
mendatang...pasti ilmu-ilmu keislaman kamu sudah T-O-P-B-G-T.
Kedua. Aplikasikan. Setelah kamu mengkaji islam...terapkan ilmu-ilmu itu
dalam dirimu. Kamu harus memberikan contoh baik buat teman-temanmu. Jadilah
berlian diantara tumpukkan jerami, kamu akan shining dan teman-temanmu
akan melihat ada aura yang berbeda dalam dirimu. Kalau teman-temanmu merasa
bahwa kamu berbeda dengan islam, tunjukkan bahwa perbedaanmu ini adalah baik,
dan justru layak untuk dicontoh teman-temanmu. Jangan malah setelah mengkaji
islam, kamu tetap dengan kehidupan alay bin lebay. Ngga ngaruh dong kajian nya
kalo gitu.
Ketiga. Jadilah leader bukan follower. Bawa ide-ide islam ke
tengah teman-teman. Setelah tadi kamu menguasai ilmu-ilmu keislaman, kemudian
kamu terapkan, jangan lupa hendaknya...ilmu tersebut tidak disimpan untuk diri
kamu sendiri. Kamu harus juga menyebarkan ide-ide itu ke teman-teman yang
lainnya. Jangan berdiam diri ketika kamu melihat sesuatu yang tidak sesuai
dengan islam diantara teman-teman. Sebisa mungkin tegurlah mereka. Karena kita
sama-sama ingin kebaikan dan menghindari maksiyat. Misalnya, ketika ada temanmu
yang pacaran, ingatkan mereka, bahwa islam tidak membolehkan pacaran. Tentu
ingatkan mereka dengan bahasa yang baik. Kamu harus menjadi pemimpin bagi
teman-temanmu, ajaklah mereka untuk menkaji islam bersama-sama plus ajak juga
mereka menyebarkan islam ke teman-teman lainnya. So, kalau seperti ini, Islam
akan semakin membumi bukan?
Menjadi remaja transformatif yang bisa merubah lingkungan itu tidak mudah,
diperlukan azzam yang kuat dan semangat membara juga tidak boleh putus asa.
Tapi bukan berarti ini tidak mungkin dilakukan. Semua remaja bisa membawa
perubahan, asalkan kita mau menempuh jalan-jalan menuju perubahan itu. Ingatlah
bahwa Allah itu menilai proses, bukan hasil. Tapi hasil yang kita harapkan itu
akan sesuai dengan proses yang kita usahakan. So, mendingan berproses meskipun
sedikit demi sedikit bukan? Dari pada kita tidak berkontribusi dalam perubahan
sama sekali.
Ingatlah pepatah melayu mengatakan, “ kalau nak seribu daye...kalau tak nak
seribu dalih” artinya, jika kita mau kita pasti mengusahakan berbagai daya
upaya, jika kita tidak mau kita pasti akan mengeluarkan seribu alasan.
Jadi...siapa yang mau menjadi remaja transformatif? Mulailah dari diri
sendiri, mulailah dari hari ini...!

0 komentar:
Posting Komentar