Renyuh. Teringat tayangan adzan magrib di salah satu stasiun TV. Panggilan untuk solat yang biasanya berlatar cerita atau kisah yang juga punya maksud untuk menginspirasi bagi yang melihatnya. Kisah seorang Ibu yang begitu merindukan anaknya yang kini sudah dewasa dan sibuk dengan urusannya, hingga lupa merawat dan menjaga Ibunya yang usianya semakin senja. Rindu yang pekat menyelimuti hati sang ibu, hingga tak lelah ia menanti anaknya pulang untuk melepas rindu. Namun anaknya yang ditunggu-tunggu tak juga datang, bahkan panggilan masuk dari sang Ibu via ponselnya pun diabaikan. Sampai dalam penantiannya, sang ibu menemukan salah satu mainan si anak semasa kecil, teringat ia saat anaknya bermain dan berlarian dengan ceria. Singkat cerita, suatu hari ada hal yang menggugah hati sang anak dan mengingatkannya pada sosok Ibu yang begitu menyayanginya. Hingga tak berfikir panjang ia bersegera untuk pulang dan menemui Ibunya. Dan tentu saja Sang Ibu bahagia… luar biasa bisa memeluk anak kesayangannya itu. Syedddiihhh…
Flash back. For you all brothers and sisters, pernah kepikiran ngga kalo ortu kamu khususnya Ibu sering cemas saat kamu pulang terlambat dan rindu untuk sekedar ngobrol hangat denganmu? Hemm.. karna kalo diperhatiinn remaja sekarang kayanya lebih sering di luar rumah. Dari pagi sampe sore belajar di sekolah, belum lagi les ini les itu, sesampai di rumah capek langsung makan dilanjut ngerjain tugas. Kalo pun ada waktu lapang hang outbareng temen-temen jadi pilihan pertama. Alasannya biar refresh kembali ke sekolah besoknya. Hemm… Sobat #SmartwithIslam yang sholih/sholihah… Memang benar sih status kamu sebagai pelajar membuat kamu lebih fokus belajar, mengejar prestasi , so tentu itu jadi suatu hal yang sangat membanggakan orang tua. Tapi bukankah kamu ini Smart Generation? Yang bukan hanya prestatif dalam akademik, tapi juga pelajar yang sayang dan senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua. Like this.
Birrul Walidain : Wajib!!
Tangisan pertama kali saat kamu terlahir ke dunia tlah mengukir senyum bahagia orang tua (ortu)mu. Berjuta harap dan do’a teruntai buat kamu agar jadi anak sholih/sholihah dan membanggakan, meski mereka tak pernah tahu kelak harapannya mewujud atau justru sebaliknya. Hari demi hari kamu dirawat dan dilimpahkan kasih sayang, diajarkan tentang banyak kebaikan dan kesantunan. Hingga saat ini kamu sudah besar, orang tua tak hentinya menjaga dan memberikan yang terbaik bagi kamu, sob. Meski terkadang kamu lebih sering salah paham atas apa yang diberikan dan dilakukan orang tua. Ngga boleh ini, ngga boleh itu, harus begini, harus begitu yang dibilang orang tua lebih dipandang sebagai aturan yang mengekang. Nasehat ortu numpang lewat doang, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Yang kamu pikir, orang tua kuno dan ngga ngerti keinginan anak muda!
Anak-anak muda sekarang banyak yang udah terpengaruh budaya dan pergaulan barat yang tak pantas jadi “kiblat”. So, banyak remaja ingin bebas, ngga mau diatur dan segala yang diinginkan harus dituruti orang tua. Contoh nih, seorang remaja asal Hubeim Tiongkok, ngambek (marah) dan guling-guling di tengah jalan raya gara-gara tak dibelikan smartphone idamannya seharga 2.000 yuan (Rp 4,3 juta). Pasalnya sang ayah tak punya uang sebanyak itu (tribunnews.com). Itu kan remaja di luar negeri? Jangan salah, kisah serupa terjadi di negeri ini. Remaja asal Cilincing Jakarta Utara, nekad manjat SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) karna minta dibelikan handphone android baru soalnya HP doi sudah keluaran lama. Tapi karena keuangan orang tuanya terbatas, akhirnya ga bisa nurutin keinginan anaknya, dan begitu kejadiannya (beritasatu.com). Astaghfirullah. Ini sih kebangetan. So, don’t try this ya sob!
Menuntut pengen ini itu buat kesenengan sendiri, tapi kalo orang tua nasehatin seringnya ngga mau patuh. Kalo orang tua minta tolong seringnya jawab “ntar, ntar”, apalagi kalo lagi asik dengan ponsel dan maen games tiba-tiba disuruh orang tua, beuhh.. merengut plus manyun dah. Padahal, apa yang diminta ngga seberat seorang Ibu mengandung dan melahirkan anaknya. Hadeehh. Semoga ini hanya ada di sinetron yak. Simak nih apa kata Allah, “…ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu-lah kembalimu. (TQS. Luqman : 14). Bagaimanapun keadaan orang tua kita, kewajiban anak adalah berbuat baik kepada keduanya sekalipun mereka musyrik. Sebagaimana kisah yang terjadi pada Asma binti Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika ibunya yang masih dalam keadaan musyrik akan datang untuk berkunjung kepadanya, Asma meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hendaklah kamu menyambung silaturahmi kepada ibumu" [HR. Bukhari dan Muslim].
Sobat, sampai disini mungkin masih ada yang mikir kalo bahas tentang orang tua dan berbakti kepada keduanya masih dianggap sebagai sesuatu yang ngga menarik dan membosankan. Namun, melalui buletin yang jadi sahabat kebangkitan remaja ini semoga bisa mencerahkan dan menggugah remaja. Orang tua sungguh punya peranan sangat penting dan besar sekali di dalam kehidupan kita. Oleh karenanya, mengabaikan mereka itu artinya kita telah bersiap kehilangan keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat. Pikir. Renungi….. Kasih sayang yang diberikan orang tua untuk kita takkan bisa terbalas. Kasih sayangnya tlah menyatu dalam darah dan daging kita. Melalui keduanya-lah kita bisa menikmati rahmat Allah di dunia. Alhamdulillaah.
Wawancara kecil-kecilan tlah dilakukan kepada beberapa anak sholih yang juga pembaca setia buletin #SmartwithIslam. Ditanyakan kepada mereka, bagaimana mereka mendeskripsikan sosok Ibu dan Ayah? Hemm.. sejenak, semua terdiam bukan karna ga bisa jawab, tapi karna sulitnya mereka menjabarkan kebaikan dan pengorbanan kedua ortunya yang sungguh luar biasa sampai mereka besar saat ini. And than, yang bisa disimpulkan adalah betapa berarti dan berharganya orang tua, dimana dari keduanya kita belajar tentang ketangguhan seorang ayah yang senantiasa berusaha keras mencari rizqi untuk menafkahi keluarganya. Juga belajar kesabaran dan keikhlasan dari seorang Ibu yang tak kenal lelah terus menjaga dan merawat kita disepanjang hidupnya.
No wonder, karna kebaikan dan kemuliaan orang tua yang mengasihi dan menyayangi anaknya, Allah Ta’ala memerintahkan kepada hambaNya untuk berbuat baik kepada kedua orang tua setelah beribadah kepadaNya. “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (TQS. An Nisa :36). Dan, menjadikan kedurhakaan kepada kedua orang tua sebagai dosa yang paling besar setelah syirik kepada Allah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kalian aku beri dosa yang paling besar?” Beliau katakan 3 kali. Sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah!. Rasulullah mengatakan, “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua,” (HR. Bukhori).
WARNING!!. Durhaka kepada orang tua ternyata bukan hanya bersikap kasar loh, tapi juga membentak dan membuatnya menangis karna sikap kita yang menyakiti hatinya. Allah Ta’ala lagi-lagi menegaskan dalam kalam muliaNya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (TQS. Al Israa : 23). Dan dari Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari). Astaghfirullah. Semoga Allah ampuni dosa kita yah, yang mungkin pernah membuat orang tua kita kesel, sedih, apalagi sampe nangis dan ngga ridho. Jangan sampe orang tua reflek ngedo’ain yang buruk karna hatinya terlalu sakit.. Padahal do’a orang tua itu baik ataupun buruknya ngga ada penghalang untuk dikabulkan Allah. Dari Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw: “Tiga do’a yang diijabah, tidak ada keraguan padanya: Do’a orang yang dizhalim, do’a orang yang sedang bepergian, dan do’a orangtua terhadap anaknya”. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Rasanya ngga akan pernah habis untuk ngebahas dan membalas kebaikan orang tua kepada anak-anaknya. Bahkan seandainya kamu punya harta yang menggunung lalu diberikan kepada orang tua, tentu itu semua ga akan pernah bisa membalas dan menggantikan segala kebaikan, keikhlasan dan pengorbanan mereka. But, anyway.. Masih ada satu hal yang bisa kamu lakukan mulai dari saat ini, yaitu menjadi anak sholih dan sholihah bagi mereka sebagaimana do’a dan harapan seluruh orang tua sewaktu anaknya dilahirkan. Rasulullah bersabda: “Seseorang (diakhirat) merasa heran ketika dirinya berada di surga dengan kedudukan yang mulia, lalu ia bertanya dari mana kedudukan ini bisa diperoleh? (para Malaikat) menjawab “Anakmu-lah yang selalu memohonkan ampun untukmu”. (HR. Ahmad). Maa syaa Allah.
Remaja keren itu…
Sob, saat ini muncul remaja yang dianggep keren dan jadi idola. Sosok “anak jalanan” yang jago racing, pinter, baik, sayang dan patuh sama orang tuanya and yang ngga ketinggalan dia rajin sholat. Hemm… kayanya ada senyum-senyum tuh. Eitss.. bentar.. buat yang cewek ngga usah kagum dulu dan yang cowok ngga usah ngebet pengen jadi anak jalanan juga. Apalagi langsung kebut-kebutan di jalan raya. Karna sosok “anak jalanan” yang katanya sholih ini ternyata aktifis pacaran juga. Hedeehhh.. kalo gini sih, ibarat kemarau setahun terhapus oleh hujan sehari. Itu sih ngga keren.
Trus, kalo sosok yang nyaris sempurna ini dibilang ngga keren, emang sosok yang seperti apa remaja yang keren itu? Cukup jadi anak sholih atau sholihah. Karna anak sholih itu pasti bertaqwa kepada Allah. Pertama, yang pastinya menomorsatukan Allah, itu artinya remaja keren ngga pernah “mangkir” dari sholat dan jalanin segala perintah Allah lainnya. Kedua, hanya ridho Allah yang jadi harapan dan tujuan, itu artinya remaja keren akan lebih bersemangat untuk belajar dan melakukan segala kebaikan. Ketiga, yang pertama ditambah kedua maka hasilnya adalah Surga Allah. Dan, untuk yang ketiga ini kamu ngga usah cari sampai keliling dunia atau meluncur sampai ke luar angkasa. Karna surga itu dekat dengan kita. “Kedua orang tua itu pintu surga paling tengah. Kalau kalian mau memasukinya, jagalah orang tua kalian. Kalau kalian enggan memasukinya, silahkan menyia-nyiakan mereka”. (HR. At Turmudzi).
So.. jangan ngerasa takut dan malu dicemooh sebagai anak mami, anak emak, atau apapun hanya karna senantiasa patuh dan berbuat baik dan memuliakan kedua orang tua. Karna kamu bisa jadi remaja keren itu saat kasih sayang dan ridho dari Allah juga orang tua bisa kamu dapatkan. And yang ga boleh lupa, ingatlah slalu orang tua kita saat masih ada ataupun tlah tiada, janganlah pernah putus untuk mendo’akan keduanya. “Allahummaghfirlii waliwaalidayya warham humaa kama rabbayaanii shagiiraa”. InsyaAllah, Surga pun dalam genggamanmu.
0 komentar:
Posting Komentar